Sabtu, 22 Mei 2010

Gambaran umum

Greeneration banyak dicanangkan di berbagai negara maju seperti USA, Jepang, Inggris, China, Australia, dan juga Indonesia. Alasan dicanangkannya hal ini adalah untuk menindaklanjuti dampak dari pemanasan global yang semakin memperparah keadaan lingkungan di permukaan bumi. Sesuai dengan rangkuman dari isi perjanjian Kyoto maka sudah sewajibnya kita sebagai generasi yang hidup di atas bumi ini dapat menjaga dan memelihara keseimbangan alam lingkangan hidup kita. Semuanya demi kebaikan bersama dan demi masa depan yang lebih baik.
Berbagai aksi para Greeneration dalam rangka perbaikan infrastruktur kota yang dikenal dengan Green Inrastructure adalah :
1.Program pavingisasi jalan di dalam kota guna memperlancar perembesan air permukaan ke bawah tanah.
2.Pembangunan Real Estate yang 35% dari kawasannya dijadikan kawasan hijau dengan membuat taman maupun kawasan agrowisata.
3.Penghijauan di kawasan perkotaan dengan menanami pohon disepinggir jalan ataupun memperluas kawasan hutan kota dan ruang terbuka hijau.
4.Membuat Raingardens di halaman rumah pribadi.
5.Menggalakan hari bebas kendaraan bermotor dan hari tanpa listrik untuk penghematan energy dan meminimalisasikan polusi udara.
6.Membuat rumah/banguna ramah lingkungan yang menjadikan atap rumahnya sebagai taman tadah hujan (Green Roofs).
7.Membuat Greenways di tengah kota sebagai sarana rekreasi dan refreshing masyarakatnya.
8.Penggunaan lampu lalu lintas bertenanga cahaya matahari.
9.Penggalakan program tanam seribu pohon di lingkungan yang tercemar atau gersang.
10.Pencanangan Green Policy sebagai langkah pemeliharaan lingkungan hijau, dll.
Dari berbagai aksi Greeneration di atas menimbulkan banyak dampak positif bagi perbaikan lingkungan kota dan wilayah sekitarnya. Sebenarnya masih banyak lagi contoh aksinya dan hal-hal yang disebutkan di atas merupan beberapa contohnya saja. Hal tersebut merupakan jaminan bahwa greeneration akan membawa keuntungan bagi habitat maupun ekosistem di lingkungan yang diperbaiki.
“Penerapan infrastruktur hijau perlu memerhatikan prinsip-prinsip dasar pembangunan berbasi lingkungan agar tercapai berbagai fungsi ekologis yang diembannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Hal ini sesuai gagasan utama KTT Bumi dan Konferensi Perubahan Iklim, yaitu adanya ”kebutuhan” dan ”keterbatasan”. Keterhubungan (linkages) antarkawasan RTH dengan jalur dan koridor hijau merupakan kunci keberhasilan infrastruktur hijau kota. Keterhubungan antar-ruang hijau, baik area maupun jalur hijau, merupakan strategi dalam menanggulangi degradasi lingkungan kota, seperti banjir, rob, longsor, krisis air tanah, pemanasan lingkungan kota, meningkatnya pencemaran udara, rusaknya habitat satwa liar, dan kerusakan lingkungan lainnya,”(Joga, Nirwono. 2010)
Infrastruktur hijau harus diintegrasikan dengan rencana pembangunan infrastruktur kota, seperti pembangunan jalan, drainase, dan prasarana lain, termasuk keterkaitan dengan infrastruktur antarkota pada skala wilayah, metropolitan, ataupun megalopolitan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh aksi Greeneration berkaitan erat dengan Green Infrastructure yang merupakan langkah terbaik untuk menyelamatkan kehidupan di bumi ini untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar